Ilustrasi
Portal Bengkalis - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar berharap kondisi domestik yang kondusif saat ini dapat melindungi Indonesia dari risiko tinggi instabilitas yang mengancam dunia.
"Inflasi di dunia sepertinya tidak bisa dihindari," kata Mahendra dalam konferensi pers di Jakarta Online, Rabu.
Oleh karena itu, OJK menegaskan akan mengurangi risiko resesi ekonomi global dan kenaikan harga komoditas dengan melakukan prediksi semaksimal mungkin.
Berbagai ancaman tersebut kini telah membawa perekonomian global ke dalam resesi dan kemungkinan akan berdampak pada Indonesia.
Mahendra, tentunya, langkah tersebut tidak dilakukan sendiri, melainkan bekerja sama dengan pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam kerangka Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KKSK).
Menurut dia, kesehatan dan kinerja industri jasa keuangan yang baik akan sangat menentukan kesinambungan pertumbuhan sektor riil, termasuk SMS, yang akan membantu meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan daya beli masyarakat di tengah kondisi ekonomi global yang penuh tantangan.
Ia menegaskan pihaknya akan melakukan berbagai langkah internal untuk memperkuat sektor keuangan secara umum, namun tetap mendukung proses pembahasan dan penerbitan UU Pembangunan dan Penguatan sesuai dengan peran yang diharapkan OPD. Bidang Keuangan (UU P2SK).
“Reformasi di sektor jasa dan industri jasa keuangan melalui langkah ini akan semakin memperkuat sektor jasa keuangan pada khususnya dan perekonomian secara keseluruhan,” ujarnya.
Oleh karena itu, berbagai langkah tersebut dapat membawa keberhasilan sesuai dengan harapan masyarakat dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, terutama dalam meningkatkan partisipasi atau inklusi keuangan dan manfaat bagi sektor UKM dan masyarakat kecil dan menengah, katanya.