Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi – Waspadai Peningkatan Kasus COVID-19 .

- 7 Juli 2022, 15:03 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, pihaknya mengizinkan penelitian medis terkait khasiat tumbuhan ganja.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, pihaknya mengizinkan penelitian medis terkait khasiat tumbuhan ganja. /PMJNews

 

Portal Bengkalis - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers usai mengunjungi Ratas untuk sidang PPKM, Senin (14/03/2022), melalui video conference. (Foto: Sekretaris Kantor Humas/Agung)


Kasus COVID-19 di banyak negara seperti Hong Kong, Korea Selatan, dan Inggris juga mendapat peningkatan tertinggi karena subvarian Omicron BA.2. Peningkatan kasus di Hongkong juga berkontribusi pada peningkatan angka kematian yang tinggi, terutama pada komunitas dewasa (dewasa). Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong tingkat vaksinasi, terutama untuk kelompok berisiko tinggi.


Hal itu diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers usai menghadiri Rapat Konstituante (Ratas) pelaksanaan PPKM oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf. Amin, Senin (14/03/2022), untuk video conference.
“Para korban dirawat di rumah sakit di seluruh dunia, kami melihat di Hong Kong banyak di media, mereka sudah lanjut usia dan vaksinasi mereka belum selesai. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mempercepat vaksinasi minimal dua atau tiga dosis, tiga dosis, bagi orang dewasa kita untuk melindunginya,” ujar Menkes.


Budi mengatakan, total imunisasi lansia di Hongkong masih sangat rendah yaitu sekitar 26 persen. Hal ini menjadi pelajaran yang sangat penting di Indonesia untuk menurunkan angka kematian akibat COVID-19, yaitu dengan terus menggalakkan imunisasi, terutama pada kelompok umur.


“Cara kita bisa mengurangi angka rawat inap dan kematian adalah dengan memastikan vaksinasi dipercepat terutama untuk orang tua, orang tua kita, kakek-nenek yang berusia di atas 60 tahun karena sudah terbukti. adalah individu atau kelompok orang yang berisiko tinggi dirawat di rumah sakit dan kematian. Kami harus membantu mereka memastikan bahwa mereka dapat divaksinasi setidaknya dalam dua dosis, yang bernilai tiga dosis, ”katanya.


Selain itu, Menkes juga mengimbau masyarakat untuk tidak memilih vaksin karena semua vaksin yang ada telah diuji keamanan dan efektivitasnya.
“Angka imunisasi pasti akan meningkatkan perawatan dan kematian di rumah sakit. Oleh karena itu, mohon segera divaksinasi, baik itu vaksin pertama, vaksin kedua, atau vaksin ketiga tanpa memilih jenis vaksin karena semua vaksin yang berlaku sudah sukses di WHO,” ujarnya.


Dengan percepatan laju imunisasi yang sedang berjalan, Menkes berharap situasi wabah di tanah air dapat terus membaik.
“Kita berharap jika kita bisa mendisiplinkan diri untuk mengayomi masyarakat khususnya para lansia, semoga setelah sebulan puasa kondisi kita membaik. Dan ini menjadi salah satu syarat untuk kita mengkaji ulang apa yang akan kita putuskan nanti tentang Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini,” ujarnya.


Mengenai Subvarian Omicron BA.2, Menteri Kesehatan telah mengindikasikan bahwa berdasarkan hasil urutan genom Varian ini juga ditemukan di Indonesia, namun tampaknya tidak menaikkan lonjakan kasus COVID-19. Tren kejahatan nasional, tambah Budi, juga terus menurun seiring dengan menurunnya angka reproduksi efektif (Rt) di seluruh pulau besar Indonesia. Dua provinsi yang paling berkembang adalah Kalimantan Utara dan Nusa Tenggara Timur.

Halaman:

Editor: Andyka Wijaya Putra


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini