Portal Bengkalis - Presiden PKK Liga Indonesia Baru (LIB) Ahmadi Hadiyan Lukita berharap kontribusi partainya kepada masing-masing klub Liga 1 musim 2022-2023 lebih besar dari subsidi musim 2019 dan 2020. Ini adalah 5 miliar birr.
"Kita nantikan lagi (subsidi klub dihargakan di Liga 1 2019 dan 2020-red) tapi semuanya masih dihitung," kata Akhmad Hadian kepada Jakarta, Selasa.
Menurut Lulu, LIB terus bekerja sama dengan klub untuk mendapatkan apa yang disebut harga "subsidi" sebelum musim 2021-2022.
Selama musim Liga 1 Indonesia 2021-2022, nilai bisnis masing-masing klub peserta sekitar Rp 3,4 miliar. Pembayaran dilakukan secara bulanan.
Harga ini lebih rendah dari musim lalu karena Ligue 1 2021-2022 akan diikuti serangkaian bubble yang akan menutupi biaya akomodasi dan transportasi akibat wabah CVD-19 yang tak terkendali.
Sebagai informasi, pada Liga 1 Indonesia 2018 ini, masing-masing klub akan mendapatkan Rp. Ini akan menerima subsidi sebesar 7,5 miliar. Kemudian, di musim berikutnya, masing-masing tim memperoleh $5 miliar dan subsidi birr 5,2 miliar untuk musim Liga 1 2020, tetapi tidak dibayar penuh karena musim dibatalkan karena wabah Covid-19.
Dan, pada musim 2022-2023, Liga 1 Indonesia akan kembali ke format pra-epidemi. Kontribusi perdagangan ini diperkirakan akan lebih tinggi selama periode 2021-2022.
Artikel Rekomendasi