3 Alasan Mengapa Kasus COVID-19 di Dunia Sempat Kembali Melonjak, ini faktanya?

- 7 Juli 2022, 15:41 WIB
Ilustrasi. Update kasus Corona di Indonesia pada Sabtu, 2 Juli 2022, kasus aktif masih tercatat ada di angka 1.000.
Ilustrasi. Update kasus Corona di Indonesia pada Sabtu, 2 Juli 2022, kasus aktif masih tercatat ada di angka 1.000. /Pixabay/Dieterich01

 

Portal Bengkalis - Dari akhir Januari hingga awal Maret 2022, di berbagai belahan dunia, kasus harian terkonfirmasi COVID-19 meningkat drastis. Di Indonesia sendiri, jumlah kasus harian saja pada Desember 2021 meningkat tajam hingga mencapai lebih dari 55.000 kasus per hari pada akhir Februari 2022. Untungnya, perputaran harian kasus COVID-19 kembali menurun. Sebenarnya, apa yang menyebabkan lonjakan kasus pada kuartal pertama 2022?


Laju penularan virus corona varian Omicron yang cepat


Menurut WHO, strain virus corona jenis baru ini menjadi penyebab utama peningkatan kasus COVID-19 di seluruh dunia. Selain itu, sub-varian lain muncul setelah Omicron, seperti subvarian BA.2 yang disebut varian stealth Omicron dan lebih menular daripada pendahulunya. Meskipun sangat menular, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa infeksi dengan subvarian BA.2 menyebabkan tingkat keparahan infeksi yang lebih tinggi daripada varian sebelumnya.


Meningkatnya informasi yang salah tentang keragaman Omicron


Saat ini, kita hidup di era yang serba cepat. Kita bisa mendapatkan informasi apapun yang kita butuhkan hanya dalam waktu singkat. Di sisi lain, tidak sedikit orang yang menerima informasi mentah. Banyak yang tidak menemukan informasi lebih lanjut, bahkan mungkin membaca judul artikel atau artikel.

Menurut Pemimpin Teknis COVID-19 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Maria Van Kerkhove, informasi palsu dapat menyebabkan peningkatan varian Omicron dari COVID-19. Pasalnya, banyak orang mengira Omicron adalah yang terakhir, tidak seberbahaya yang sebelumnya, atau menganggap epidemi sudah berakhir. Berdasarkan informasi yang tidak akurat ini, orang mulai mengabaikan dan mengkompromikan tujuan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari mereka


Relaksasi pembatasan COVID-19 di berbagai negara


Pernahkah Anda membandingkan kondisi epidemi di Indonesia dan luar negeri? Negara A tidak punya topeng, negara C bisa menyelenggarakan acara musik… kapan Indonesia bisa melakukan itu, ya? Kini, mengurangi, bahkan menghilangkan, pembatasan koroner di masyarakat juga turut menyumbang peningkatan kasus COVID-19. Hal ini memberikan peluang bagi penyebaran virus corona.

Halaman:

Editor: Andyka Wijaya Putra

Sumber: WHO Corona Bekasi Covid Hari Ini


Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x